Kamis, 07 Mei 2015

Cara Mengobati Penyakit Hepatitis C Secara Alami

Sekilas Mengenai Penyakit Hepatitis C !

http://pusatobatherbal19.blogspot.com/2015/05/cara-mengobati-penyakit-hepatitis-c.html
Penyakit Hepatitis C merupakan infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian.

Seseorang dapat terkena hepatitis C bisa melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekira 130-170 juta orang di dunia menderita hepatitis C. Para ilmuan mulai meneliti HCV pada tahun 1970-an, dan memastikan keberadaan virus tersebut pada tahun 1989. Virus ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada hewan lain. Penginterferon dan ribavirin merupakan obat-obatan standar untuk HCV. Antara 50-80% pasien yang diobati sembuh. Pasien dengan sirosis atau kanker hati mungkin memerlukan transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali setelah transplantasi.

Penyebab Terjadinya Penyakit Hepatitis C


Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif. Virus ini merupakan anggota genushepacivirus dalam famili flaviviridae. Berikut beberapa penyebab terjadinya penyakit hepatitis C :
  • Penularan
Metode utama penularan di negara maju adalah melalui penggunaan narkoba suntik (IDU). Di negara berkembang metode penularan utamanya adalah melalui transfusi darah dan prosedur medis yang tidak aman. Penyebab penularan ini belum diketahui pada 20% kasus, namun banyak diantara kasus-kasus ini yang kemungkinan besar disebabkan oleh IDU.
  • Penggunaan Narkoba Suntik
Penggunaan narkoba suntik merupakan faktor resiko utama penularan virus hepatitis C di banyak negara di dunia. Kejadian di 77 negara menunjukkan bahwa 25 negara memiliki angka hepatitis C pada populasi pengguna narkoba suntik antara 60% dan 80%. Termasuk di Amerika serikat dan cina. Di 12 negara angkanya lebih besar dari 80%. Sebanyak 10juta pengguna narkoba suntik terinfeksi hepatitis C; Cina (1,6 juta), Amerika Serikat (1,5 juta), dan Rusia (1,3 juta) memiliki total terbanyak. Angka hepatitis C pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan di Amerika Serikat sepuluh hingga dua puluh kali lipat dibandingkan dengan populasi umum, dan penelitian ini mengaitkannya dengan perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba suntik dan pembuatan tato dengan peralatan yang tidak steril.
  • Pajanan terkait layanan kesehatan
Transfusi darah, produk darah, dan transplantasi organ tanpa penapisan HCV menimbulkan risiko yang tinggi terkena infeksi. Amerika Serikat mewajibkan penapisan universal pada 1992. Sejak saat itu angka infeksi menurun dari sebelumnya satu dari 200 unit darah, menjadi hanya satu dari 10.000, hingga satu dari 10.000.000 unit darah. Risiko rendah tetap ada karena terdapat periode sekitar 11-70 hari antara seorang pendonor darah yang kemungkinan menderita hepatitis C dan hasil pemeriksaan darah yang positif. Beberapa negara belum melakukan penapisan hepatitis C karena masalah biaya.

Orang yang tertusuk jarum suntik bekas pakai penderita HCV memiliki peluang 1,8% untuk tertular penyakit hepatitis C. Risiko tersebut menjadi lebih tinggi jika jarum yang digunakan berlubang dan luka tusuk tersebut dalam. Terdapat risiko paparan mukus ke darah; namun risiko tersebut rendah, dan tidak ada risiko jika pajanan darah tersebut terjadi pada kulit yang utuh. Peralatan rumah sakit juga dapat menularkan hepatitis C termasuk: penggunaan ulang jarum suntik dan spuit, vial obat yang digunakan berkali-kali, kantong infus, dan peralatan bedah yang tidak steril. Standar yang buruk di fasilitas pelayanan kesehatan umum dan gigi menjadi penyebab utama penularan HCV di Mesir, negara dengan angka infeksi tertinggi di dunia.
  • Hubungan seksual
Tidak diketahui apakah hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Meskipun terdapat hubungan antara aktivitas seksual berisiko tinggi dan hepatitis C, belum jelas apakah penularan penyakit tersebut disebabkan oleh penggunaan narkoba yang tidak dikatakan oleh pasien atau disebabkan oleh seks itu sendiri. Bukti yang ada mendukung bahwa tidak ada risiko pada pasangan heteroseksual yang tidak berhubungan seks dengan orang lain selain pasangan mereka. Aktivitas seksual yang melibatkan trauma berat pada tepi bagian dalam saluran anus, seperti penetrasi anus, atau yang terjadi ketika terdapat infeksi menular seksual, termasuk HIV atau ulkus genital, cukup berisiko. Pemerintah Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan kondom hanya untuk mencegah penularan hepatitis C pada orang yang bergonta-ganti pasangan.
  • Tindik di bagian tubuh
Tato juga dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis C hingga dua atau tiga kali lipat.Ini bisa disebabkan karena peralatan yang tidak steril atau karena tinta yang digunakan terkontaminasi virus. Tato atau tindik badan yang dilakukan sebelum pertengahan tahun 1980an atau yang dilakukan secara tidak profesional menjadi salah satu penyebabnya, karena masih buruknya teknik steril dalam kondisi tersebut. Risiko tersebut semakin meningkat jika tato yang dibuat lebih besar.[25] Hampir setengah dari warga binaan di lapas menggunakan peralatan pembuatan tato secara bersama-sama. Tato yang dibuat di tempat pembuatan tato yang sah jarang dikaitkan dengan infeksi HCV.
  • Kontak dengan darah
Benda perawatan pribadi seperti pisau cukur, sikat gigi, dan peralatan manikur atau pedikur dapat berkontak dengan darah. Penggunaan peralatan pribadi bersama-sama dengan orang lain berisiko menularkan HCV. Orang-orang harus waspada terhadap luka iris dan luka terbuka atau perdarahan lain. HCV tidak menular melalui kontak biasa, seperti berpelukan, berciuman, atau penggunaan bersama peralatan makan atau peralatan memasak.
  • Penularan dari ibu ke anak
Penularan hepatitis C dari ibu yang terinfeksi ke anaknya terjadi pada kurang dari 10% kehamilan. Tidak ada tindakan yang dapat mencegah risiko ini. Penularan dapat terjadi selama kehamilan dan saat persalinan. Persalinan yang berlangsung lama dikaitkan dengan semakin tingginya risiko penularan. Tidak ada bukti bahwa pemberian ASI menularkan HCV; namun, ibu yang terinfeksi harus menghindari pemberian ASI jika puting ibu mengalami pecah-pecah dan berdarah, atau jumlah virus dalam tubuhnya banyak.

Diagnosa Penyakit Hepatitis C

Tes diagnosis untuk hepatitis C termasuk: antibodi HCV, ELISA, Western blot, dan RNA HCV kuantitatif. Polymerase chain reaction (PCR) dapat mendeteksi RNA HCV satu hingga dua minggu setelah infeksi, sedangkan antibodi baru terbentuk dan baru dapat ditemukan dalam waktu yang lebih lama. Hepatitis C kronis merupakan infeksi dengan virus hepatitis C yang menetap selama lebih dari enam bulan berdasarkan keberadaan RNA-nya. Karena infeksi kronis umumnya baru menunjukkan gejala setelah berpuluh tahun, dokter biasanya baru menemukan kasus pada saat pemeriksaan fungsi hati atau saat melakukan penapisan rutin pada orang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan antara infeksi akut dan infeksi kronis.
  • Pemeriksaan darah
Pemeriksaan hepatitis C biasanya dimulai dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi apakah ada antibodi terhadap HCV dengan menggunakan uji imunoasai enzim (enzyme immunoassay). Jika hasil pemeriksaan ini positif, dilakukan pemeriksaan kedua untuk memastikan uji imunoasai dan untuk menentukan beratnya penyakit. Uji imunoblot rekombinan memastikan uji imunoasai tersebut, dan reaksi rantai polimerase RNA HCV menentukan beratnya. Jika tidak ada RNA dan hasil imunoblot positif, orang tersebut pernah mengalami infeksi namun sudah teratasi baik dengan pengobatan maupun secara spontan; jika imunoblot negatif, artinya uji imunoasai salah. Uji imunoasai baru akan memberikan hasil positif enam hingga delapan minggu setelah infeksi. Enzim hati dapat bervariasi selama tahap awal infeksi. rata-rata enzim tersebut mulai meningkat tujuh minggu setelah infeksi. Enzim hati tidak terlalu berkaitan dengan beratnya penyakit.
  • Biopsi
Biopsi hati dapat menentukan derajat kerusakan hati, namun prosedur tersebut memiliki beberapa risiko. Perubahan khas yang biasanya terdeteksi melalui biopsi meliputi limfosit di dalam jaringan hati, folikel limfoid di dalam trias hepatika, dan perubahan pada saluran empedu. Terdapat beberapa pemeriksaan darah untuk menentukan tingkat kerusakan dan menyingkirkan perlunya biopsi.
  • Penapisan
Hanya 5–50% dari orang-orang yang terinfeksi di Amerika Serikat dan Kanada yang mengetahui status mereka. Pemeriksaan hepatitis C sangat dianjurkan untuk orang berisiko tinggi, termasuk orang yang memiliki tato. Penapisan juga disarankan pada orang dengan peningkatan kadar enzim hati, karena seringkali hal ini merupakan satu-satunya tanda hepatitis kronis. Penapisan rutin tidak disarankan di Amerika Serikat.

Tanda atau Gejala Penyakit Hepatitis C

Hepatitis C menunjukkan gejala akut hanya pada 15% kasus. Gejalanya seringkali ringan dan tidak kentara, termasuk penurunan nafsu makan, sakit kepala, letih, nyeri otot atau nyeri sendi, dan menurunnya berat badan. Hanya sedikit kasus infeksi akut yang terkait dengan ikterus. Infeksi ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati pada 10-50% penderita, dan lebih sering menyerang perempuan usia muda dibandingkan dengan kelompok lain.

Khasiat dan Manfaat Obat Herbal Ace Maxs Untuk Penyembuhan Penyakit Hepatitis C Secara Alami dan Aman Tanpa Efeksamping

http://pusatobatherbal19.blogspot.com/2015/05/cara-mengobati-penyakit-hepatitis-c.html
Obat Herbal Ace Maxs merupakan produk minuman kesehatan multikhasiat unggulan PT.H2O Internasional yang mana terbuat dari ekstrak kulit manggis dan daun sirsak yang dipadukan dengan apel, bunga rosella hitam, dan madu murni sebagai bahan pengawet dan pemanis buatan alami 100% tidak menggunakan bahan kimia sedikitpun. Ace Maxs sudah teruji secara klinis dan terdaftar di DEPKES RI P-IRT No.113317506253 yang mana dalam proses pembuatannya menggunakan alat modern terkini dan dikendalikan langsung oleh para ahli yang sudah disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, teknologi, gizi, makanan dan minuman, dll. Ace Maxs memang sangat cocok untuk dijadikan pengobatan berbagai jenis penyakit salah satunya penyakit hepatitis C ini.
  • Khasiat Kulit Manggis

Pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis karena buahnya yang menyegarkan dan mengandung gula Sakarosa, Dekstrosa dan Levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena olahan awetannya kurang digemari oleh masyarakat.

Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit buah mengandung senyawa Xanthone yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa Xanthone tersebut hanya dihasilkan dari genus Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker meliputi breast, liver, dan leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk antihistamin, antiimpflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan. Kulit buah juga mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya mengandung senyawa pektin, tanin, dan resin yang dimanfaatkan untuk menyamak kulit dan sebagai zat pewarna hitam untuk makanan dan industri tekstil, sedangkan dan getah kuning dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida.
  • Khasiat Daun Sirsak

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa daun sirsak mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker, demikian hasil penelitian tentang khasiat sirsak sebagai anti tumor dan anti tumor dan anti kanker yang dilakukan  The National Cancer Institute tahun 1976. Pemanfaatan daun sirsak sebagai obat-obatan di Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru. Secara turun temurun khasiat daun sirsak telah dimanfaatkan oleh orang Indonesia untuk mengatasi beberapa penyakit. Masyarakat di daerah Sunda (Jawa Barat) misalnya, menggunakana buah sirsak yang masih muda untuk obat penurun tekanan darah tinggi, sedangkan masyarakat Aceh menggunakan buah sirsak sebagai obat penyakit hepatitis dan daunnya untuk mengobati sakit batuk. Sementara di daerah Sulawesi Selatan, daun sirsak bisa digunakan untuk penurun panas. Bahkan saat ini sudah ada dokter dan para herbalis yang meresepkan daun sirsak untuk mengatasi beberapa penyakit.

Tidak hanya di dalam negeri, di banyak negarapun sirsak tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk obat dan pestisida alami.

5 Manfaat Utama Obat Ace Maxs :

  1. Apabila mengkonsumsi ace maxs pada malam hari akan membuat tidur anda lebih nyenyak,
  2. Apabila dikonsumsi pagi hari akan menambah energi dan vitalitas,
  3. Ace Maxs dapat membantu mencegah penuaan dini (anti aging),
  4. Ace Maxs dapat membantu meningkatkan hormon pria dan wanita,
  5. Ace Maxs juga dapat mengatasi dan mengobati penyakit degeneratif (jantung, stroke, kanker, diabetes, alzheimer, HIV/AIDS) dan berbagai jenis penyakit lainnya. Fungsi Pencegahan dan Pengobatan (Preventive & Curative).
Jadi untuk anda yang ingin memesan Obat Herbal Hepatitis C Ace Maxs bisa langsung pesan lewat SMS, cara pemesanan sesuai format pemesanan berikut ini :

RCT : Nama: Jumlah pemesanan: alamat lengkap: No HP kirim ke 082263816767

Contoh pemesanan 4 botol : 

RCT: risti amalia : 4 botol : Jl. Noenoeng tisna saputra kel. Kahuripan, kec. Tawang rt/rw: 005/011 kota tasikmalaya : 085323019xxx kirim ke 082263816767

PESAN SEKARANG BARANG SAMPAI BARU TRANSFER PEMBAYARAN (ketentuan berlaku) 

Kode RCT wajib di cantumkan saat pemesanan

Daftar Harga Produk Ace Maxs

Pembelian Harga Retail Discount Ongkos kirim Harga Net
1 btl 350ml Rp.220.000,- - Sesuai Tarif Tiki Jne * Rp.220.000,-
2 btl 350ml Rp.440.000,- 10.000,- Sesuai Tarif Tiki Jne * Rp.430.000,-
3 btl 350ml Rp.660.000,- 30.000,- Sesuai Tarif Tiki Jne * Rp.630.000,-
6 btl 350ml Rp. 1.320.000,- 160.000,- Sesuai Tarif Tiki Jne * Rp.1.160.000,-
Apabila barang sudah sampai mohon langsung konfirmasi ke no. 082263816767
Apabila sudah 3 hari barang sampai namun anda belum melakukan transfer pembayaran, kami akan langsung menghubungi anda. 

Transfer pembayaran ke Rekening bank BCA, BNI, BRI, dan Mandiri ! 

*Jangan Transfer ke No. Rekening lain meskipun anda diminta baik melalui sms / tlp tanpa mengkonfimasikan terlebih dahulu kepada kami.

Setelah anda transfer, segera lakukan konfirmasi pada kami dengan format sebagai berikut :
Nama : Jumlah Pesan : Nama Rek Bank Tujuan : Jumlah Transfer : No. Hp / Telp
contoh : Ade Saputra : 6 botol : BCA : Rp. 1.300.000 : Jl. Siliwangi no. 23 Bandung : no. 085672344xxx kirim ke : 082263816767

Hubungi Segera :

Agen Resmi : Jln. Noenoeng Tisna Saputra Kota Tasikmalaya – 46115, Indonesia
SMS & Telp : 082263816767
PIN BB : 27d08152
*Terimakasih Atas Kunjungannya dan Semoga Bisa Membantu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar